Thursday 15 December 2011

✿ Cinta

"Dan Tuhan mu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. "
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang belayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis haiwan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
"Dan Tuhan kamu ialah Tuhan Yang Maha Esa; tiada Tuhan (Yang berhak disembah) selain dari Allah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani."
Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi dan (pada) pertukaran malam dan siang dan (pada) kapal-kapal yang belayar di laut dengan membawa benda-benda yang bermanfaat kepada manusia; demikian juga (pada) air hujan yang Allah turunkan dari langit lalu Allah hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya, serta Dia biakkan padanya dari berbagai-bagai jenis binatang; demikian juga (pada) peredaran angin dan awan yang tunduk (kepada kuasa Allah) terapung-apung di antara langit dengan bumi; sesungguhnya (pada semuanya itu) ada tanda-tanda (yang membuktikan keesaan Allah kekuasaanNya, kebijaksanaanNya dan keluasan rahmatNya) bagi kaum yang (mahu) menggunakan akal fikiran.


(Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah dan kalaulah orang-orang yang melakukan kezaliman (syirik) itu mengetahui ketika mereka melihat azab pada hari akhirat kelak, bahawa sesungguhnya kekuatan dan kekuasaan itu semuanya tertentu bagi Allah dan bahawa sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya, (nescaya mereka tidak melakukan kezaliman itu). "

Q.S Al-Baqarah : 163 - 165

Ikhwah fiLlah RahimakumuLlah,
Ada diantara kelompok manusia yang manakah kita ?

Saudaraku,
Pernahkah terfikir oleh diri, ketika pagi hari kita memulai aktiviti, berapa banyak orang yang mendasarkan seluruh aktivitinya atas keredhaan Allah?

Setiap kali fikiran itu terlintas, sepenuh syukurlah harusnya kita pada Allah bahawa ketika itu dan ketika ini kita masih mendasarkan langkah kita atas redha Allah dan senantiasa merasa berada dalam pengawasanNya.


Satu kenikmatan untuk boleh diizinkan belajar mencinta Allah, belajar menghayati setiap hikmah dari setiap kejadian dari kehendakNya, belajar menikmati pemeliharaanNya, teguran-teguranNya, yang seluruhnya adalah bukti cintaNya.

Berapa banyak pelajaran yang menjadikan kita dekat padaNya, bersandar padaNya dan merasakan pemeliharaanNya. Belajar memaknai bahawa seluruh kehidupan yang kita jalani adalah bentuk cintaNya pada seluruh makhluk ciptaanNya dan hamba yang terpilih untuk dicintai secara lebih.

Dengan seluruh bukti cintaNya .
Masih adakah ruang yang tersisa untuk yang lain selain Dia? 
Yang pasti satu yang nyata.
Adalah kebahagiaan untuk dapat membawa seluruh jiwa tunduk pada Allah
Rabb yang maha dicinta.
Seperti tunduknya semesta yang tanpa penolakan sedikitpun.
Seperti tunduknya raga yang sebenarnya tidak pernah tunduk pada jiwa.


Teguran untuk diri.
Malu rasanya menginjak tanah yang begitu tunduk pada Allah.
Malu menginjak-injaknya, sementara dia jauh lebih tunduk dibandingkan kita.
Malu menginjak rumput, semut yang nyata-nyata jauh lebih tunduk dibanding kita.

Akhirnya sudah waktunya untuk membawa diri tunduk patuh pada Allah dengan sebenar-benarnya.

Sebuah ketundukkan kerana cinta yang benar, cinta yang melingkupi seluruh jiwa dan raga yang tidak menyisihkan tempat sedikitpun untuk yang lain selain Dia.

Sebuah kepatuhan yang ikhlas yang tidak lagi merasakan sebuah pengorbanan sebagai pengorbanan.

Kerana tidak ada pengorbanan untuk yang Maha Tercinta.

Yang ada hanya keinginan untuk mencintai agar dicintai oleh Sang Pemilik Cinta.

Tidak ada pengorbanan dalam dakwah ini, yang ada adalah keinginan membuktikan cinta.

Yang akhirnya sanggup menggeser kesabaran menjadi sebuah kesyukuran bahawa dalam ujian pun kita merasakan itu adalah kerana cintaNya dan sebuah kesempatan untuk membuktikan cinta kita padaNya.

Bukankah kesyukuran yang layaknya dirasakan kerana pada waktu sempitlah kita dapat merasakan kebenaran cintaNya, bahawa pertolonganNya amat dekat, Kasih sayangNya begitu indah dan impian berjumpa denganNya adalah sumber kebahagiaan.

Sebuah cinta yang jujur seperti dialog tak dapat dilupakan antara empat orang tokoh Rabi'ah Al'adawiyah, Sufyan Attsauri, Syaqiq Albikhi dan Malik Bin Dinar ketika Rabi'ah meminta mereka mendefinisikan kejujuran.


"Tidak jujur pengakuan cinta seseorang yang tidak bersabar menahan pukulan tuannya" ungkap Sufyan Attsauri.
"Tidak jujur pengakuan seseorang yang tidak bersyukur atas pukulan tuannya" jawab Syaqiq Albikhi.
"Tidak jujur pengakuan seseorang yang tidak bernikmat-nikmat dipukul tuannya" sergah Malik bin Dinar.
"Tidak jujur pengakuan seseorang yang tidak melupakan pukulan ketika menghadap tuannya" jabar Rabi'ah Al'adawiyah.

Begitu jujurnya CINTA. Ada yang begitu sabar menahan derita hidup. Ada yang begitu tahan menerima derita dakwah. Dan ada yang begitu syukur dan bahkan menikmati derita sebagai kurnia. Semuanya indah, terutama pada sang totalis (shahibu't tajrid) yang tidak menyedari derita, kerana yang ada hanyalah Dia.

Saudaraku, mari mencinta Allah dengan sebenar-benarnya cinta. Mari saling mendoakan agar kita semua terpilih untuk memiliki cinta yang jujur.

Semoga Allah mengumpulkan kita semua dalam satu taman yang disana kita dapat saling bertukar cerita tentang tentang semua pengalaman perang, semua usaha membuktikan kecintaan, dan tentang semua bukti cintaNya.


Kau tentang Tuhan dan nampakkan cinta Dia
Demi Allah. ini perkara luar biasa
Bila cintamu benar tentulah kau taat Dia
Kerana setiap kekasih
Kepada kekasihnya pastilah setia

Imam Syafi'I RA

Wallahu'alam Bishshawab

-Azwar-

No comments:

Post a Comment