Wednesday 7 December 2011

✿ TAQWA , PUNCA KEMULIAAN JIWA MANUSIA






BERTAQWALAH

TAQWA, Puncak Kemuliaan Jiwa Manusia

Bismillahirrahmanirrahim…Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar.” (TQS.49:13) 
Segala Puji hanya Bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Alhamdulillah Allah telah memasukkan ke dalam hati kita dengan penuh lapang dada. Bukti-bukti sejarah yang berlimpah tentang kemuliaan umat Islam generasi pertama telah menjadi mutiara cemerlang yang tidak akan pernah redup untuk diingat.

Usman Bin Affan, seorang Milyuner di zaman Rasulullah telah masuk kedalam golongan orang-orang yang diketahui akan masuk syurga ketika beliau masih hidup di dunia. Siapapun kita, apakah kita ini adalah golongan orang yang sedang kaya harta atau pula kita ini orang yang bercita-cita untuk menjadi kaya harta, maka mendapatkan suatu kepastian bahawa orang kaya rayapun bolih masuk syurga yang mulia disisi Allah.

Mungkin pada hari ini ketika bermunculan berderet orang-orang kaya, hati ini bertanya tanya siapakah orang kaya raya harta yang pada hari ini mengikuti jejak sahabat Ustman bin Affan. Bagaimana karakter dan pribadinya, sepak terjangnya, hobinya dan aktifitas hariannya?, semua menjadi tanda tanya besar bagi umat islam dijaman ini.

Ambillah contoh cara berfikir yang mudah. Seseorang ada yang menggunakan sebuah pisau yang amat tajam hanya untuk bermain-main, kerana tidak mengetahui manfaat besar pisau tersebut. Bahkan ada juga yang digunakan untuk menakut-nakuti orang lain untuk merampas hartanya. Namun sebuah pisau yang tajam akan dapat digunakan oleh seorang doktor bedah untuk mengeluarkan sebuah tumor ganas dari dalam tubuh seorang pesakit, sehingga pesakit menjadi selamat dari penyakit yang mematikan. 

Ilmu, iman dan amal solih yang telah diamalkan secara terus-menerus (taqwa) akan membimbing jiwa memiliki kuasa yang sangat tinggi, sehingga memiliki langkah yang benar dan adil dalam mempergunakan segala nikmat yang telah Allah titipkan.


CARILAH CINTA NYA

Jiwa para sahabat Rasulullah SAW, telah terbiasa disiplin mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah yang demikian kuat dalam meninggikan kuasa jiwa. Walaupun mereka ada yang berposisi Perdagangan, ahli bangunan, ahli kesihatan, ahli pertanian, atau apapun posisinya, namun mereka semuanya memiliki pribadi jiwa yang sama yaitu jujur, adil, amanat, dan sederet sifat-sifat baik lainnya.

Umat Bin Khottob ketika telah menjadi amirul mu’minin, walaupun beliau mampu untuk mendapatkan fasilitas apa saja, namun beliau ketika disajikan dengan daging yang lazat, beliau berhati-hati dalam mensikapinya, jangan sampai kelazatan makanan yang disajikan itu akan melunturkan iman dan taqwanya.

Demikian hati-hati jiwa para sahabat dalam menghargai iman dan taqwa, sehingga walaupun seseorang sahabat itu telah bergelimang harta, pangkat dan penghormatan, namun jiwa dan hatinya senantiasa waspada, jangan sampai itu semua melunturkan iman dan taqwanya.

Maka demikian indah sikap dan tingkah laku para orang kaya, para pemimpin dan para orang-orang terpandang di zaman Rasulullah dan para Sahabatnya. Di dalam hati manusia-manusia yang rajin beribadah kepada Allah, telah muncul amal-amal islamiah yang ikhlas, yang akan selalu dikenang keindahannya dan kebaikannya sepanjang kehidupan umat manusia.

Iman dan Taqwa telah mengekalkan manusia didalam kemuliaan yang hakiki. Walaupun mereka berlimpah dengan fasilitas dunia yang melimpah, namun ketaqwaan dan kesolehannya tidak akan terkikis oleh ujian dan godaan dunia.

Andaikan manusia di zaman ini mahu menempuh kedisiplinan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah disetiap waktu. Maka kuasa manusia dizaman hari ini juga akan menggapai pula ketinggian.

Dalam zaman apapun ketaqwaan akan selalu membawa manusia untuk melambung tinggi, sebelum kemudian akan terus meninggi menuju Allah Tuhan yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia. Semoga Allah menuntun kita untuk mencintai jalan-jalan menuju ketinggian yang tidak akan pernah turun.

Wallahu’alam.


YA RASULULLAH SAW



1.31 petang/Feb/2011.

No comments:

Post a Comment